Laman

November 12, 2012

Tukul Juga Manusia

beritacyber.com
Mengurai proses marketing yang diterapkan Tukul dan timnya hingga memiliki brand besar, Hermawan Kartajaya melihatnya sebagai new wave marketing:

Tukul tidak hanya memperhatikan needs and wants, expectation and perception, tapi juga anxiety and desire penonton. Dengan mengetahui anxiety and desire, Tukul tidak hanya bisa membuat penonton tersenyum, tapi juga tertawa terpingkal-pingkal karena mendengar lawakan yang tidak pernah terpikirkan oleh penonton.

Ketika Tukul telah menguasai anxiety and desire, kreatifitas menjadi kunci selanjutnya. Dengan tetap berpegang pada konten, Tukul mengembangkan lawakannya sesuai dengan suasana audience. Tukul menciptakan co-creation bagi penonton, menciptakan package yang sesuai karena tidak semua lawakan sesuai untuk segala suasana.

Dari product ke customer ke human spirit, lawakan Tukul bersifat jujur, baik pada diri sendiri maupun orang lain. Human spirit dikedepankan tanpa harus meng-create lawakan super. Ketika human spirit tersentuh, setiap orang akan dapat menerima lawakannya, terlepas dari dianggap lucu atau serius.

Marketeers edisi Oktober 2012, hal. 78

No comments:

Post a Comment