www.alseer.com |
Anlene
masuk ke Indonesia tahun 1996 tidak hanya sebagai produk baru, tapi juga
membuat sebuah kategori baru. Tidak hanya masalah brand awareness yang perlu dipikirkan, tapi hal pertama yang harus
dibangun adalah awareness masyarakat
akan osteoporosis. Selanjutnya, keberhasilan membangun awareness akan osteoporosis akan memunculkan kompetitor yang
tinggal menikmati kerja keras Anlene.
Strategi
yang konsisten menjadi kunci keberhasilan Anlene. Langkah-langkahnya adalah:
Menggali
consumer insight untuk mencari tahu
secara lebih mendalam dan holistik tentang pemikiran dan perilaku konsumen yang
berhubungan dengan osteoporosis.
Membangun
awareness tentang osteoporosis,
melalui kerja sama dengan Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi),
Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi), dan International
Osteoporosis Foundation.
Men-drive personal relevance, dengan
testimoni dari wanita-wanita yang dianggap mewakili wanita Indonesia karena
segmen ini yang rawan terkena Osteoporosis.
Bring to life mobily benefit, dengan membentuk communal activation berupa klub ibu-ibu di seluruh Indonesia dan
menggelar berbagai event.
Dari tahapan
strategi sukses Anlene, dapat dilihat bagaimana Anlene berusaha memahami customer anxiety and desire yang selama
ini luput dari perhatian. Ada clarification
dan care yang diberikan tanpa
keharusan untuk membeli Anlene. Terdapat strategi new wave dengan menyasar woman
dan kegiatan-kegiatan sosial yang pada saat bersamaan membangun brand awareness.
Marketeers edisi Oktober 2012, hal. 54
No comments:
Post a Comment