Laman

October 12, 2012

That’s Why Women Is So Complicated...


Hari ini untuk pertama kalinya aku mencoba ‘kebiasaan’ wanita untuk merawat dirinya a.k.a mencoba creambath di salon. Dengan tujuan untuk mengetahui anxiety and desire untuk suatu produk perawatan rambut, akhirnya kurelakan diriku dipermalukan karena aku adalah satu-satunya laki-laki. Ada beberapa ritual yang harus dilakukan di awal ketika hendak creambath:
1. Cuci rambut, hal yang simple karena tiap kali ke salon pasti cuci rambut.
2. Harus pakai kemben, OMG warna pink pula.. Mimpi apa aku kemarin.. Tujuannya agar baju tidak kotor ketika dipijat.

Kemudian rambutku mulai diberi cream dan dipijat, aku diam saja dan mencoba menutup mata untuk menikmati pijatan sang asisten pemilik salon. Walaupun aku berusaha untuk tidak mengindahkan ibu-ibu yang ada di sampingku dengan berbagai pikirannya masing-masing. Cuek saja pikirku, karena sebentar lagi proses ini akan usai. Sambil aku menikmati pijatan yang lumayan melemaskan otot2 yang sekian lama harus berjuang melawan deadline, aku berusaha untuk mengerti what women want.

to be heard
Semua wanita di sini berbicara. Hanya aku satu-satunya yang tidak tahu topik apa yang tepat untuk dibicarakan. Walaupun mereka semua bicara, tapi pada dasarnya mereka hanya ingin didengarkan. Semua topik, mulai dari keluarga, pekerjaan, suami, anak, dll dibicarakan dengan perspektifnya masing-masing.

part of community
Hampir semua wanita di sini sudah menjadi bagian dari komunitas salon ini. Hampir semua mengenal satu sama lain karena kesukaan yang sama, yaitu menikmati service dari sang penata rambut. Mereka semua ter-connect karena salon tempat mereka merawat diri. Dan mereka saling update info ketika berkumpul di salon ini a.k.a tidak ingin ketinggalan trend dan gossip terbaru.

not just service but care
Karena wanita memang kebutuhannya banyak, jadi tidak bisa hanya sekedar diberi service, namun juga harus care. Sang penata rambut sangat mengerti dan care dengan kebutuhan customernya. Tidak hanya soal rambut, tetapi juga soal kehidupan pribadi customer-nya masing-masing. Bayangkan mengingat sekian banyak customer yang selama aku duduk di sini, berlalu lalang masuk dan keluar. Women memang multi-tasking.

customization
Wanita suka sekali pelayanan yang personal. Sang penata rambut tidak memberikan pelayanan yang sama terhadap tiap customer-nya. Walaupun pattern service nya sama, tetapi tetap ada unsur customize di setiap service yang diberikan. Mungkin hal tersebut bukan jadi hal yang sensitif bagi laki-laki.

Wondering… Wanita memang pribadi yang cukup kompleks untuk dimengerti dan juga punya kebutuhan yang kompleks pula.. Tidak heran jika mereka susah untuk dipahami secara mendalam. Seperti pepatah, wanita tidak untuk dimengerti, tetapi untuk dicintai.

Di salon ini jarang ada customer yang baru pertama kali datang. Kalaupun ada yang datang, sepertinya memang dari rekomendasi orang-orang yang pernah merasakan service yang diberikan oleh salon ini. Jadi hampir semuanya merupakan loyal customer yang sudah jadi evangelist bahkan word of mouth di kalangan wanita sangat tinggi, dan bisa jadi alat marketing yang powerful.

Learn Women’s anxiety and desire itu kunci salon ini bisa mendapatkan loyalitas pelanggannya..
Wondering.. what women want actually?


No comments:

Post a Comment