Hari ini untuk pertama kalinya aku mencoba
‘kebiasaan’ wanita untuk merawat dirinya a.k.a mencoba creambath di salon. Dengan tujuan untuk mengetahui anxiety and desire untuk suatu produk
perawatan rambut, akhirnya kurelakan diriku dipermalukan karena aku adalah
satu-satunya laki-laki. Ada beberapa ritual yang harus dilakukan di awal ketika
hendak creambath:
1. Cuci rambut, hal yang simple karena tiap kali ke salon pasti cuci rambut.
2. Harus pakai kemben, OMG warna pink pula.. Mimpi
apa aku kemarin.. Tujuannya agar baju tidak kotor ketika dipijat.
Kemudian rambutku mulai diberi cream dan dipijat, aku diam saja dan mencoba menutup mata untuk
menikmati pijatan sang asisten pemilik salon. Walaupun aku berusaha untuk tidak
mengindahkan ibu-ibu yang ada di sampingku dengan berbagai pikirannya
masing-masing. Cuek saja pikirku, karena sebentar lagi proses ini akan usai. Sambil aku menikmati pijatan yang lumayan melemaskan
otot2 yang sekian lama harus berjuang melawan deadline, aku berusaha untuk mengerti what women want.
to be heard
Semua wanita di sini berbicara. Hanya aku
satu-satunya yang tidak tahu topik apa yang tepat untuk dibicarakan. Walaupun
mereka semua bicara, tapi pada dasarnya mereka hanya ingin didengarkan. Semua
topik, mulai dari keluarga, pekerjaan, suami, anak, dll dibicarakan dengan
perspektifnya masing-masing.
part of
community
Hampir semua wanita di sini sudah menjadi bagian
dari komunitas salon ini. Hampir semua mengenal satu sama lain karena kesukaan
yang sama, yaitu menikmati service
dari sang penata rambut. Mereka semua ter-connect
karena salon tempat mereka merawat diri. Dan mereka saling update info ketika berkumpul di salon ini a.k.a tidak ingin
ketinggalan trend dan gossip terbaru.
not just
service but care
Karena wanita memang kebutuhannya banyak, jadi
tidak bisa hanya sekedar diberi service,
namun juga harus care. Sang penata
rambut sangat mengerti dan care
dengan kebutuhan customernya. Tidak hanya soal rambut, tetapi juga soal
kehidupan pribadi customer-nya masing-masing. Bayangkan
mengingat sekian banyak customer yang
selama aku duduk di sini, berlalu lalang masuk dan keluar. Women memang multi-tasking.
customization
Wanita suka sekali pelayanan yang personal. Sang
penata rambut tidak memberikan pelayanan yang sama terhadap tiap customer-nya. Walaupun pattern service
nya sama, tetapi tetap ada unsur customize
di setiap service yang diberikan.
Mungkin hal tersebut bukan jadi hal yang sensitif bagi laki-laki.
Wondering…
Wanita memang pribadi yang cukup kompleks untuk dimengerti dan juga punya kebutuhan yang kompleks
pula.. Tidak heran jika mereka susah untuk dipahami secara mendalam. Seperti
pepatah, wanita tidak untuk dimengerti, tetapi untuk dicintai.
Di salon ini jarang ada customer yang baru pertama kali datang. Kalaupun ada yang datang,
sepertinya memang dari rekomendasi orang-orang yang pernah merasakan service yang diberikan oleh salon ini.
Jadi hampir semuanya merupakan loyal
customer yang sudah jadi evangelist
bahkan word of mouth di kalangan wanita sangat tinggi, dan bisa jadi
alat marketing yang powerful.
Learn Women’s
anxiety and desire itu kunci salon ini bisa mendapatkan loyalitas
pelanggannya..
Wondering..
what women want actually?
No comments:
Post a Comment