Laman

October 15, 2012

Tantangan Kreatif Dari Lego

derivadow.files.wordpress.com
Dalam ulasan “Britanica Sang Pendahulu, Wikipedia Si Pendatang Baru” dibahas mengenai horizontal marketing dengan model many-to-many marketing. Ulasan kali ini membahas mengenai horizontal marketing dengan model one-to-one marketing yang mengusung konsep co-creation.

Konsep co-creation memungkinkan customers terlibat dalam proses pembuatan produk. Bila kita melihat kreasi lego adalah produk, maka Lego® hanya menjual raw material. Customers membuat sendiri produknya atau dapat mencontoh dari kreasi-kreasi yang telah disediakan oleh Lego®. Konsep co-creation menghasilkan produk yang dinamis, interaktif, dan berasal dari multi sumber.

Aspek New Wave Marketing lainnya yang dapat dilihat adalah community. Bagaimana Lego® “memaksa” customers untuk membentuk komunitas lego dengan mengadakan olimpiade. Di Indonesia telah banyak komunitas lego yang terbentuk seperti Klub Lego Indonesia (http://kli.web.id), Bricks Indonesia (http://bricksindonesia.com), dan Bricks Klub Indonesia (http://klublego.21.forumer.com).

Dilihat dari strategi penetapan harga, co-creation memungkinkan penerapan strategi optional-product pricing dimana customer hanya membayar produk yang benar-benar dinikmati. Dalam industri musik dicontohkan, customers dapat memilih lagu-lagu yang ingin dibeli dan menata urutannya. Efficient spending merupakan suatu product value yang diperoleh customers dari co-creation.

Diulas oleh : Hermawan Kartajaya
Jawa Pos, Kamis 11 Oktober 2012

No comments:

Post a Comment