derivadow.files.wordpress.com |
Dalam ulasan “Britanica Sang Pendahulu, Wikipedia
Si Pendatang Baru” dibahas mengenai horizontal
marketing dengan model many-to-many
marketing. Ulasan kali ini membahas mengenai horizontal marketing dengan model one-to-one marketing yang mengusung konsep co-creation.
Konsep co-creation
memungkinkan customers terlibat dalam
proses pembuatan produk. Bila kita melihat kreasi lego adalah produk, maka Lego®
hanya menjual raw material. Customers membuat sendiri produknya atau
dapat mencontoh dari kreasi-kreasi yang telah disediakan oleh Lego®. Konsep co-creation menghasilkan produk yang
dinamis, interaktif, dan berasal dari multi sumber.
Aspek New
Wave Marketing lainnya yang dapat dilihat adalah community. Bagaimana Lego® “memaksa” customers untuk membentuk komunitas lego dengan mengadakan
olimpiade. Di Indonesia telah banyak komunitas lego yang terbentuk seperti Klub
Lego Indonesia (http://kli.web.id), Bricks Indonesia
(http://bricksindonesia.com), dan
Bricks Klub Indonesia (http://klublego.21.forumer.com).
Dilihat dari strategi penetapan harga, co-creation memungkinkan penerapan
strategi optional-product pricing
dimana customer hanya membayar produk yang benar-benar dinikmati. Dalam
industri musik dicontohkan, customers
dapat memilih lagu-lagu yang ingin dibeli dan menata urutannya. Efficient spending merupakan suatu product value yang diperoleh customers dari co-creation.
Diulas oleh : Hermawan Kartajaya
Diulas oleh : Hermawan Kartajaya
Jawa Pos, Kamis 11 Oktober 2012
No comments:
Post a Comment